Sungguh malah nasib seorang wanita yang berada di kabupaten
sragen jawa tengah.
Peristiwa, Sebuah video dengan judul “Manusia Kayu Sragen, yang Sudah
Merasa Kaya Silahkan Sumbang dan Datang Sendiri”, viral di situs berbagi video,
youTube. Video yang diunggah BMI Channel enam hari lalu itu, menampilkan dua
wanita berjilbab yang gerakannya seperti robot. Mereka disebut “manusia kayu”
karena hampir seluruh badannya berubah jadi kaku layaknya kayu.
Dilansir dari laman Solopos online, diketahui wanita itu
bernama Sulami (35) dan saudari kembarnya, Paniyem . Namun Paniyem, sudah lebih
dahulu dipanggil Yang Maha Kuasa tiga tahun lalu.
Sulami mengatakan sudah kaku sejak duduk di bangku Sekolah
Dasar, sekitar 20 tahun lalu. Awalnya, tangan kanannya yang kaku kemudian
menyusul anggota badan yang lain. Sempat ke Rumah Sakit, namun tidak ada
hasil.
Sulami tinggal bersama ibu dan neneknya di rumah yang
dibangun melalui program TMMD sekitar 10 tahun silam di Dusun Selorejo, RT 31,
Desa Mojokerto, Kedawung, Sragen. Untuk bangun dari tidur, dia harus dibantu
neneknya, Suginem (90).
Meski memiliki tubuh kaku, jari-jemari Sulami masih bisa
digerakan. Sulami yang lebih sering menghabiskan waktu di tempat tidur
menghilangkan jenuh dengan berkreasi menciptakan beragam kerajinan dari bahan
manik-manik atau mote, flanel, puring, dan lain sebagainya. Sulami,
"manusia kayu" dari Sragen , Jawa Tengah ini juga lebih banyak menghabiskan waktu
dengan membaca Al Quran dan berdzikir.
Nama Sulami baru-baru ini menjadi perbicangan hangat di
Masyarakat. Nasib malang yang menimpa Wanita berusia 35 tahun asal Desa
Mojokerto Kedawung, Sragen, Jawa Tengah. Sulami sudah berpuluh-puluh tahun
terbujur kaku di atas kasur. Karena penyakit langka yang dideritanya, ia bahkan
mendapat julukan sebagai "Manusia Kayu".
Sulami sendiri menderita penyakit Ankylosing Spondylitis,
yaitu penyakit peradangan kronis genetik yang menyebabkan ruas tulang
belakangnya melekat menjadi satu dan membuat tubuhnya menjadi sangat kaku.
Penyakit ini sudah dialaminya sejak masih kecil, hingga pada usia 10 tahun,
seluruh tubuh Sulami kaku tak dapat digerakkan.
Hingga saat ini, hanya organ di atas leher dan jari-jari
tangan saja yang masih dapat digerakkan. Meski demikian, Sulami tak putus asa
dan terus berusaha untuk bergerak. Dengan dibantu sang nenek, saudara dan
tetangganya, Sulami bisa berdiri dan berjalan dengan menggunakan sebuah
tongkat.
Kondisi serupa juga pernah dialami oleh saudari kembar
Sulami, Paniyem. Sayangnya, Paniyem sudah meninggal dunia, empat tahun yang
lalu. Pihak keluarga sempat membawanya berobat, namun karena keterbatasan
biaya, Sulami tak bisa melanjutkan proses pengobatannya. Kisah pilu Sulami pun
menuai simpati dari netizen dunia.
"Ibuku juga menderita Ankylosing Spondylitis, tapi kami
adalah orang Barat jadi dia bisa sembuh. Tapi lihatlah wanita Indonesia ini, ia
menderita karena tak ada biaya pengobatan.
" tulis seorang netizen dari
Daily Mail.
"Kasihan sekali, aku saja selalu mengeluh saat
punggungku sakit," tulis yang lain.
"Seseorang, tolong bantulah dia," tulis yang
lainnya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar